Rabu, 26 Januari 2011

January 13 in Memoriam… Dedicated to 5th generation of Accel SMANSA SKH



Sudah hampir sepekan aku kembali ke tanah asal tercinta di kota Sukoharjo di liburan kuliah semester pertama ini..

Dengan berbagai perasaan yang ditahan-tahan sampai akhirnya terluapkan juga rasa rindu mendalam kepada keluarga di sini.

Namun baru hari ini aku dapat meluangkan waktu untuk berkunjung ke SMA tercinta. Bukan karena tak ada waktu tapi karena ya kebetulan baru ada teman, hehe.(January 13)

Setiap sudut jalan yang aku lalui, sudut ruangan, berbagai tempat di kota tercinta memutar prosesor otakku untuk mengingat peristiwa-peristiwa setahun lalu. Dengan kalian tentunya kawan.
Suasana sore hari dengan hujan serta mendung menyelimuti mengingatkan pada banyaknya sore kita habiskan untuk bercengkerama tentang berbagai hal baik itu terkait dengan sekolah ataupun tidak sambil menunggu hujan reda.
Kelas kita tercinta telah disulap menjadi kelas yang begitu kondusif untuk pembelajaran, kawan. Proker kepsek untuk pengadaan perpustakaan dan loker udah berjalan, dispenser yang bersih dan selalu ada airnya, hehe, bahkan ada juga wastafel. Asik memang jika dibandingkan kelas regular. Betapapun berbedanya, otak ini tetap bisa mengingat memori selama 2 tahun kita menjadi penghuninya. Betapa berantakannya setiap kita selesai berulah, wah-wah..
Kawan, tak sengaja akupun mengunjungi tempat-tempat kita, walau tak sengaja ingatan ini tetap saja tertuju pada kenangan lalu.
Perpustakaan umum yang setidaknya seminggu sekali pasti kita kunjungi setiap mau berangkat les. Kolam kecil dan lahan parkir menjadi tempat yang paling banyak kenangannya. Kenapa? Entahlah.
Saat pulang di sore hari aku melewati masjid agung baiturahman, tetap saja ingatan itu kembali ke peristiwa-peristiwa lalu. Dimana kita menggunakan masjid itu untuk beribadat, untuk istirahat, untuk piknik, hehe.
Setiap sudut jalan di kota Sukoharjo sepertinya penuh dengan kenanganku bersama kalian. Karena mau kemana-mana lewatnya juga di jalan itu, ya sudahlah biarkan semuanya mengalir indah di otak sambil terus dicari hikmahnya. Aku susuri sambil menatap dengan penuh perasaan yang berkecamuk. Sedih, rindu, senang, kecewa, bahagia,entahlah. Semuanya bercampur manjadi satu. Menumpuk di hati yang membuatnya berdegup kencang yang aku pun tak mengerti pertanda apa hal itu. 


Sambil tetap fokus mengendalikan kedua stang motor hitam dengan gerimis yang sedikit-sedikit menerpa wajahku terlintas wajah kalian satu persatu. Indah sekali melihat senyum manis kalian yang tertuju padaku, meski hanya khayalan. Bahagia sekali mengingat tawa lepas kalian ketika keberhasilan menyapa salah satu dari kita. Teriakan histeris dan candaan yang selalu menghiasi berisiknya perbincangan di kelas. Subhanallah.
Barulah separo perjalanan pulang prosessor otak ini masih juga memutar kembali rekaman mulai pertama kali kita berjumpa. Ketika daftar ulang siswa aksel. Dengan seragam yang masih putih-biru tua. Dengan sok kenalnya kita udah bikin nama panggilan untuk masing-masing kita. Termasuk namaku, Rere yang berawal kala itu , Mimi untuk Mia tapi ga jadi. Chiki untuk Bintang, Ipeh untuklatifah yang akhirnya berubah menjadi Latibeb atau Ibe’, Vore untuk Dewi yang kemudian menjadi icuz, Benk2 untuk erlangga yang juga sering dipanggil Anggrek, Ucup untuk Yusuf, HTM untuk Hutomo yang juga biasa dipanggil Uut dan masih banyak lagi. Perjuangan kita untuk bersama-sama membuat atribut MOS yang keberhasilannya 5% doank mungkin, hahaha
Kemudian berjalan sampai pada tiap kali kita menerima pelajaran, makan bareng apalagi pas ada yang milad, praktikum IPA dengan jas kita, mapel olahraga yang menjadi mapel favorit karena kita gunakan sebagai ajang katarsis, hehe, kesenian dengan suka dukanya, haha, Fisika yang horor di awal namun enjoy esok dan seterusnya, PKn yang kadang bikin ngantuk (Kadang?? ), TIK yang asyik namun jadi bahasa planetnya Pak Abid dan Ucup (BTW, kok kemarin aku ga ketemu Pk Abid ya??)kimia, biologi, matematika yang kita berlomba-lomba dapat nilai perfect, hehe,Tekkim yang penuh dengan eksperimen, waw...

Kemudian teringat masa akan mengahadapi Ujian nasional dimana kita sering pula bertemu di tempat les, alfagama tempatnya pak Ranto yang penghuninya, lagi-lagi kelas aksel. Yang mana tiap beliau menjelaskan materi kita dibuat tak berdaya akan tipuan beliau (ups. Maksudnya keunikannya mengajar, hahaha) pak Untung dengan biologinya yang cap cus, pakdhe dengan fisikanya yang sering bikin otak kita berputar-putar 3600, hehehe, juga pak Ponco dengan kimianya yang mantap abis, o iya, mbak Anin yang dengan sabarnya membimbing kita di bahasa Inggris, hehe


Hmm, dimana lagi yaa??
O iya, masjid yang menjadi tempat favorit kita ketika dhuhur tiba atau juga plus plus dhuha ketika mendekati UAN, hehehehe. Kantin Mas Turnadi yang disambangi ketika hujan turun dengan genangan air di deket parkir utara, ouwh, yang karenanya juga jadi bolos fisika setengah jam, aduuuhhh. Kantin Pak Yadi yang teramat sangat favorit dengan menu nasi pecelnya, atau sotonya pas lagi pengen. Dengan jajanannya yang sering jadi konsumsi bersama di kelas. Black market yang menyediakan beraneka ragam makanan lezat harga terjangkau, haha. Yang dulunya jadi tempat favorit namun pernah juga jadi tempat yang menakutkan karena tiap kesana dan mendengar peluit Pak Abu jadi lari tunggang langgang, pernah juga kita foto-foto in itu tersangka pelaku jajan di BM (padahal kita juga jajan di sana, hehe), lagi, kamar mandi yang menjadi markas buat nyiapin kejutan kalo pengen guyur temen yang ultah atau jadi tempat ganti baju, daan lab biologi yang mana kita sering bereksperimen, yang paling ingat adalah uji hidroksidanya hati yang dihaluskan, hueekk, atau titrasinya di lab kimia,hehe. Oiya, perpustakaan yang jadi tempat favorit Mrs Dewi, hehe

Hmm, kawan, ingat pula tempat favorit buat kumpul kapanpun baik itu sebelum jam masuk, istirahat, jam kosong, pulang sekolah yaitu di depan kelas. Tempat yang nyaman yang bakal bikin kita lupa waktu, terlena dengan perbincangan panjang serta ga sadar kalo suara kita ganggu kelas sebelah, hahahaha (ssttt,,,, volumenyaaaaa!!!!! hahaha). Sssttt stooop! Emmm, mana lagi yaa??
Udah sih, di situ kan kita seringnyaa??
Kawan, aku pun teringat di saat kita ngerjain laporan biologi taauuu??? Juga laporan fisika yang dibikin serapi mungkin, hehe. Ulangan matematika yang hasilnya subhanallah yahud banget. Dan ulangan PKn sama fisika yang cukup menghasilkan nilai 3, 4, 5, astaghfirullah..
Oey aksel angkatan lima!! Lalu aku inget karya wisata kita yang ke Bandung, tapi kenapa cuma dikit yak? Ingetnya pas di hotelnya doang, pas di dufan kita pencar-pencar ga jelas gitu, hehehe. Pas ke Malang tuh banyak, terutama pas kita di kantor polisi Mojokerto, haha, asyik bener.. Aaahh, banyak deh kalo karya wisata.


Terus pas kita mulai ikut try out-try out gitu. Perdana TO STIS kan di Wonogiri? Tapi aku ga ikut, hehe. TO di sekolah, hmm. Dan UM-UM yang selalu kita bahas esok harinya. Uuh, kecewa, haha
Eemm, ke Sondokoro sebagai perayaan juaranya delano atas selai kulit semangka mereka dengan ditutup oleh menu pedas di RM mana yaa?? lupa, hehe. Sejak saat itu jadi sering deh kita saling mentraktir,. Ayo siapa yang beluuum??
Apa lagi yaa??
Kunjungan DPR? Ah ga asik, hehe





O iyaaaa,,,,,, Ujian Perkemahan 3 (UP 3) di lapangan Cemethuk,. Subhanallah, kitaaa, Ya Rabb (aku speechless nih,,,) kenapa? Karena di sana perasaanku tuh campur aduk. Kadang sebel karena kewajiban banyak, bangga karena kekompakan kita, karena keberhasilan kita memanfaatkan kulit singkong dan biji-bijian menjadi hasta karya yang subhanallah indahnya (PD bener).Terus dengan memasaknya kita dan betapa perhatiannya karena dikirim juga ke tenda putra, dengan barter teh tentunya. Si nepik sama Nour yang saling bertukar tusuk gigi (lhoh maksudnya??), giliran angkat-angkat air buat keperluan masak, sawut singkong kita sama puding singkongnya ucup dkk yang iuuhh, banyak tangan yang diragukan kesterilannya masuk di situ, hueekk. Juga teh kayumanisnya yang sedaaap sekali, hehe. Peraih tenda terbersih dan ter-rapi baik itu di tenda putra maupun putri (salut buat Resha, Bintang sama bank Aslul deh) dan yang ga bakal dilupain, aku yakin deh, adalah ketika kita pensi, awalnya mau dipisah kan? Tapi untungnya kita cuma ber 18, hehe. Dengan mengejar mataharinya Ari Lasso dan puisi yang kita sesuaiin syairnya akhirnya kita jadi juga yang terbaik, meski seri sih sama cowoknya ipa 4, hehe (jadi inget kata kak siapaaa gitu yang bilang, harusnya pensi yang dapet hadiahnya juga kalian, tapi masak kalian semua??)hahaha, berjaya deh kita. Moga aja ga lupa yah, wahai sang pengejar matahari??

Next sampai akhirya otak ini tertuju pada satu peristiwa yakni perpisahan dan pelepasan siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo di Universitas Veteran Bantara Sukoharjo. Yah, meski ga lengkap sih karena Nour sama Bank Aslul harus ke Surabaya atau Semarang sih?? (seingetku tes PTN, PLN atau UNDIP gitu deh). Wah, cantik-cantik dan cakep yaa kita (Pd abis lagi??) hehe boleh dong… Disitu rasanyaa aneehhh sekali. Kenapa? Kalo aku sendiri sih karena udah mau lulus tapi belum dapet tempat di PTN, jadilah nangis gue. Hmm, kalian gimana waktu itu? Di saat kelas aksel ga ada yang masuk 10 besar terbaik se SMANSA, bagaimana ini??? Wuaaa, malu? Enggak tuh, hehe. Mulai dari pagi kita udah berangkat bareng-bareng dari rumah Ucup kan? Setiap tahapan acara kita lalui dengan perasaan yang sedih namun bahagia, sedih kenapa acaranya “perpisahan” coba?? Bahagia karena lulus UAN tentunya. Kita foto-foto gitu yaa? Ada yang berkesan ga sih? seingetku disitu kita ga terlalu eksis  cumaa kita kan dapet foto dengan jajaran petinggi SMANSA, dan sepulang itu kita kumpul dulu kan di rumah Ucup? Ngapain? Ngapain lagi kalo ga ngobrol? Hehe.
Next, ga puas sama perpisahan di SMA kita ngadain sendiri kan?? Hehe inget baget tuh diadain tanggal 23 Mei kan yaa?? (iyalah, tanggal 22 kan Mia ultah dan aku kan lagi tes UMB di UAD Yogya, hehe). Kalo pra acaranya yakin deh kalian lebih dapet taste-nya, secara kan aku ga bisa ikut tuh kerja bakti, angkat-angkat, lobi-lobi sampai ngambil bangku di lapak PKL di alun-alun, dan menginap di RM Bu Amir, hehehe. Dan berkat doa serta kerelaan hati kalian mengizinkanku untuk tidak ikut serta, akhirnya tesku berhasil. Thanks Sob. Tapii harus denger berita kalo pak sarimin dan pak Supri kaga bisa hadir? Hmm, so sad. Acara yang singkat tapi penuh makna, hehe. Mulai dari sambutan Erlangga, Habib, pembacaan doa oleh Amik, bapak Maryono sampai pada kesan pesan Bapak Ibu guru, hiburan dari pak dimas, bu dewi. Gimana yaa, hari itu tuh rasanyaa campur aduk, sedih karena acaranya juga perpisahan, dan lagi-lagi juga karena belum dapet PTN. Yap, akhirnya perpisahan akselerasi kala itu selesai sudah lah. Wah, sekarang benar-benar kita dilepas dari SMA juga dilepas dari akselerasi.

Kawan, masih banyaak sekali peristiwa yang tidak aku tuliskan disini. Peristiwa-peristuwa yang aku yakin pasti berkesan di hati kalian, bermakna dan tak mudah pudar dari memori. Terkenang dan bisa jadi menghibur di kala sedih atau juga menambah larutnya kalian menangis ketika merasakan kerinduan itu. Kawan, aku yakin dalam diri masing-masing kita menghargai apa yang sudah kita jalani, menghargai apa yang kita namakan pertemanan, persahabatan, persaudaraan di akselerasi angkatan lima. Dalam hati terdalam kita pasti terbayang bagaimana kita di masa depan, sempat timbul suatu kekhawatiran akankah ada waktu bagi kita untuk berjumpa lagi, dalam keadaan yang lengkap tentunya, berdelapan belas dengan senyum terkembang dari wajah kita yang semoga saja berseri-seri, namun muncullah secercah cahaya yang menguatkan dan menghibur, bahwa kita, 5th generation of accel adalah jiwa-jiwa yang memiliki komitmen terhadap apa yang ingin kita raih. Bukankah sejak dulu kita telah merajut mimpi bahwa kelak kita akan dipertemukan dalam keadaan tiap-tiap kita telah meraih kesuksesan, bukankah kita juga telah merencanakan untuk membuka dan membaca serta menyeleksi apakah impian kita tercapai di kapsul waktu kita sepuluh tahun lagi? Dengan suatu komitmen yang mengantarkan kita untuk tetap gigih berusaha meraih cita-cita kita, menjadi orang sukses, orang bermanfaat dan membahagiakan Tuhan serta orang-orang di sekitar kita. Meraih agungnya nikmat Tuhan, terus menapak sampai tak ada jalan untuk ditapaki.
Terus berjuang kawan, di jalan kita masing-masing. Karena berawal dari satu titik, kita akan menyebar manfaat ke seluruh penjuru mata angin, memberikan warna-warna yang indah bagi dunia kita, sampai terbentuk kombinasi yang eksotis, itulah kita. Dengan berbagai Perguruan Tinggi, berbagai program studi, jadilah kita optimal di bidang kita, memahami dengan keikhlasan dan semangat tentunya. Tetaplah berbagi cerita, karena pengalamanmu adalah pelajaran hidup bagi yang lain. Karena ceritamu adalah gambaran bagi yang lain untuk menjalani hidup. Semangat di saat sendiri, menyemangati di saat bersama, karena mood baik itu juga menular. Selalu sebarkan energy positif 

13 Januari telah sampai di senjanya, waktunya aku pulang dengan terlebih dahulu maen ke rumah Amik. 13 Januari yang aku rasakan seperti mengulang sepenggal kisah kita di masa lalu. Kisah yang indah dan akan terus tetap berlanjut keindahannya,. Karena kita 5th generation of Accel.. Love U and Miss U all my friends. Now, till the end of my time.


Pure love for my beloved friends: Amik Agisti, Bintang Riski Pangestika, Dewi Kusumawati, Dinar Wisnu Wardhani, Dyah Ayu Kusuma Wardani, Erlangga Maharesi, Hutomo Adhi, Latifah Safriana, Mariana Ulfa, Mia Putri Melani, Nasrul Arfianto, Nourma Mei Shinta, Nur Rahma Fauziah, Pristiawan Navy Endraputra, Resha Gracika Susanto, Seto Margo Pramono, Yusuf Taufiq Hidayad.

1 komentar: