Minggu, 06 Januari 2013

“Jutek, Kaku, Dingin”



Jutek, kaku, dingin. I guess that’s the opinion ketika pertama kali orang-orang kenal sama saya. Nggak nyalahin mereka, nggak nyalahin saya juga, nggak nyalahin siapa-siapa sih tapi ya emang begitulah yang terjadi, hoho. Well, memang pada kenyataannya pun saya paling tidak bisa ber”romantis-romantisan” sama temen-temen di sekitar saya (cewek lah ya), bentar-bentar curhat, heboh sendiri kalo ketemu, atau dengan saksama dengerin curhatan orang yang bagi saya (sorry to say: Agak lebay dan nggak penting), hehe (itu saya kalo lagi jutek, kaku dan dingin). Implikasi(buruk)nya, saya merasa selalu bisa INDEPENDEN (behasa keren dari: kemana-mana sendirian karena nggak ada temen :P), menjadi DOMINAN (bahasa keren dari: pengen diakui dan dapet perhatian :D) atau selalu WASPADA (kata lain dari: susah percaya sama orang lain J) dan mungkin PERFEKSIONIS (a.k.a membatasi orang lain yang ingin singgah menjadi teman saya, hehehe). Bukan bermaksud membuka aib sendiri sebagaimana hadist “Janganlah kamu membuka aibmu ketika Allah telah menutupinya” (gimana ya redaksional yang tepat?). Karena ini bukan aib. Sekedar sharing mengenai positif negatif dari “Jutek, kaku dan dingin” sekaligus penyikapan appreciative inquiry-nya aja sih J. Biar yang ngerasa sama kayak saya nggak galau melulu. Misal nih si Ms. R (baca: Riri :P)
Nah, poin pertama: Sikap jutek, kaku dan dingin bisa berasal dari pola asuh orang tua di masa kecil yang membiasakan kita untuk tegas, taat aturan dan nggak manja (ini asumsi ya, bukan teori, based on true story, hehe). Jadi awal pembentukan di masa kecil kita (kita=yang merasa sama kayak saya :P) udah keren, Bro! Tegas, taat. Hehehe
Poin kedua, Biasanya orang macam ini bisa taktis bertindak, tanpa pretensi, independen. Jadi nggak mudah dipengaruhi dan dapat objektif (sekali lagi ini asumsi  bukan teori :P)
Poin ketiga, Walaupun jutek, kaku dan dingin, saya setia kok #eh :D dan bersedia mengorbankan apapun untuk sesuatu yang sudah dicintainya. (Kesulitannya memang sih susah menentukan apa yang akan dicintainya)
Poin keempat, kalo saya sih dominannya, dominan solutif yaa #ups hehe (bukan ujub kok, hanya mencoba berpikir positif sama diri sendiri aja J) meski kadang keras kepala, tapi saya asyik kok diajak diskusi (*promosibanget -_-)
Poin kelima, ada dua tipe pertemanan (Kata dosen Psi. Abnormal saya). Sedikit teman namun sangat akrab atau buanyaaak kenal orang tapi sebatas kenal (nggak ada yang lebih unggul antara satu dan yang lainnya kok, Sob). Dan saya adalah tipe yang kedua.
Poin keenam, Cewek yang punya kecenderungan jutek, kaku, dingin (plus keras kepala :P) macam saya ini kalo saya amati cenderung agak maskulin, hehe. Dan saya bangga! Bangga aja kalo ada yang bilang saya beda dengan “Ukhti-ukhti” yang lain. It sounds so special aja, haha #PD
Poin ketujuh, Kita memang tidak dapat menyenangkan semua pihak, saya yakin banyak yang nggak suka dengan ke-jutek-an, ke-kaku-an, ke-dingin-an saya, tapi saya juga yakin kalo ada banyak orang pula yang suka dengan style saya ini, hehehe
Poin terakhir, Well bagi saya ini adalah karakter saya. Selama tidak melanggar kebenaran yang berlaku umum saya pikir nggak masalah. Pelajarannya sih memang nggak boleh membunuh hati-hati yang ingin singgah di teras hati kita dengan ke-jutek-an, ke-kaku-an, ke-dingin-an kita.  Karena bagaimanapun ukhuwah dan berjamaah itu penting ^_^ #edisibijak 
Oke Masbro, Mbaksist, demikian pandangan saya mengenai “Jutek, kaku dan dingin”. Bisa jadi ini adalah defense mechanism, atau salah satu cara meningkatkan self esteem. Tapi sebenarnya ada yang lebih penting dari itu. Ini adalah resolusi 2013 saya! #bukakartu :P. Semacam berbagi saja, menorehkan tinta mengenai “the uniqueness of people”, semacam sharing aja, bahwa kita tetep bisa “be ourselves” tapi bukan lantas menjadi pembenaran atas apapun sikap kita. Karena “be ourselves” harus tetap menjunjung kebenaran yang berlaku umum. Misal: jujur, ramah apa adanya, saling menghormati dan menghargai, peduli, empati de el el. 
Finally, ada banyak macam karakter manusia di dunia ini, dan kebebasan (yang bertanggung jawab) dalam memilih teman masih terbuka lebar. Asal ingat satu hal, terima teman anda dalam satu paket! Kelebihan juga kekurangannya!
Selamat menjalin pertemanan yang indah J

January 5th, 2013
17:49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar