Kamis, 20 Desember 2012

Strategi Serdadu Kumbang PT NNT untuk Indonesia



                Salah satu fenomena menarik dari perusahaan tambang di Indonesia adalah kemampuannya mengubah gunung yang menjulang tinggi di atas permukaan laut menjadi “semacam” palung yang jauh berada di bawah permukaan air laut, ketika ia tetap menjadi gunung tak termanfaatkan dengan baik potensinya, namun ketika berubah bentuk 1800 potensi yang dikandungnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi  kebutuhan utama manusia. Mari sejenak melihat di sekeliling kita, darimana asal laptop yang saat ini sedang kamu pantenin? Handphone yang tak pernah lepas dari genggaman itu? Kabel listrik di seantero negeri? Bahkan ujung pena kita pun merupakan hasil tambang. Tidak bisa dinafikkan ketika suatu tempat antah berantah yang semula nampak begitu indah namun mistis belum terjamah mendadak dibuka menjadi area tambang yang luas dan serba modern maka akan banyak perubahan lain yang menyertainya mulai dari permasalahan lingkungan hidup, munculnya kewajiban-kewajiban baru, pola kehidupan sosial, semakin banyaknya pihak yang berkepentingan dsb. Hal inilah yang menjadikan isu pertambangan masih selalu saja menjadi kontroversi padahal kebutuhan akan bahan tambang pun masih belum ada alternatif penggantinya di sisi lain semakin banyak perusahaan yang melihat dunia pertambangan sebagai peluang menggali keuntungan  besar.

                Kegiatan pertambangan bagi mereka yang masih mempunyai keluhuran nilai-nilai dalam kehidupan tentu tidak hanya dipandang oportunis sebagai pemenuhan kebutuhan atau mencari keuntungan sebanyak-banyaknya akan tetapi juga mempertahankan keseimbangan alam dan tanggung jawab terhadap tanah air karena sesuai hukum yang berlaku bahwasanya sumber daya alam Indonesia merupakan milik negara dan dimanfaatkan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat Indonesia. Sebagai bentuk keluhuran nilai-nilai tersebut, keamanan dalam proses pertambangan, pengalokasian distribusi keuntungan hasil tambang secara bijaksana, tanggung jawab sosial serta proses recovery lahan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

                Menilik proses tambang PT Newmont Nusa Tenggara sebagaimana telah saya ungkapkan di tulisan saya sebelumnya, proper hijau dari Kementerian ESDM dan KLH sebagai penilaian atas pengelolaan limbah dan proses pertambangan seharusnya tidak menjadikan PT NNT merasa puas terlalu dini karena masih ada proper gold yang belum pernah diraihnya, untuk itu perbaikan harus terus menerus dilakukan. Berikut ini saya tak akan lagi membahas mengenai proper hijau yang diperoleh PT NNT, bidang enviro maupun CSRnya, akan tetapi akan membahas mengenai sesuatu yang cukup membuat saya bergumam “Ooh”..

                Ya, beberapa waktu lalu saya menyaksikan sebuah  film  dimana credit title di akhir film terdapat lambang PT NNT sebagai sponsor utama dan beberapa waktu kemudian saya mengikuti kegiatan dari perusahaan yang memiliki logo tersebut, Sustainable Mining Bootcamp di Batu Hijau Sumbawa Barat. Serdadu kumbang judul film tersebut, disutradarai oleh Ari Sihasale dengan produser Nia Zulkarnein garapan rumah produksi Alenia Picture mengisahkan tentang potret pendidikan di pedalaman Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang digambarkan dalam berbagai aspek mulai dari sistem pendidikan formal di sekolah yang tidak konsisten dalam metode pengajaran yang terlalu tegas dengan kekerasan di sisi lain asertif dan persuasif, pendidikan non formal oleh  guru ngaji desa yang mengajarkan kebijaksanaan, kontroversi Ujian Nasional yang membuat tokoh Minun seorang anak cerdas yang pernah menjuarai olimpiade tidak lulus ujian SMP, mimpi seorang anak dengan bibir sumbing untuk menjadi presenter film dibumbui dengan budaya asli Sumbawa dengan rumah panggung, banyaknya masyarakat desa yang buta huruf, mitos-mitos yang berkembang di masyarakat, kebijaksanaan tokoh masyarakat dan sedikit gambaran mengenai TKI yang pulang kampung. Meski terkesan kurang fokus dalam menampilkan pesan dan alur yang ingin disampaikan, film ini mampu memberikan gambaran bahwa inilah wajah pendidikan di Indonesia sekaligus sebagai alternatif tontonan edukatif bagi anak-anak Indonesia di tengah film horor esek-esek yang sama sekali tidak mendidik.

                Dan ternyata PT NNT mengambil bagian sebagai sponsor utama. Apapun yang menjadi pertimbangannya ketika teken kerjasama terjadi setidaknya PT NNT telah terlibat dalam munculnya multiplier effect pasca pemroduksian film tersebut. Beberapa hal yang saya pandang sebagai dampak baik dari film tersebut adalah semakin banyaknya stimulus bagi masyarakat Indonesia untuk mengkritisi film yang mereka tonton, semakin informatif dalam memberikan gambaran mengenai pendidikan di Indonesia yang siapa tahu akan membangkitkan pemikiran-pemikiran cerdas dari audiens mengenai solusi terbaik yang ditawarkan, film ini turut memperkenalkan satu lagi view pedalaman Indonesia yang maha indah yang dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata dan mungkin saja pemerintah akan lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokasi pengambilan gambar, proses dalam film ini juga memberikan pengalaman baru bagi anak-anak desa Mantar Sumbawa Barat untuk mengenal bagaimana proses casting dan shooting, memperkenalkan banyak profesi di dunia perfilman yang sebelumnya belum pernah mereka ketahui serta bagi PT NNT sendiri, subliminal effect dengan menampilkan logo PT NNT di akhir film siapa tahu dapat menjadi sarana publikasi mengenai keberadaan PT NNT.

                Strategi perusahaan dalam memberikan tanggung jawab sosial melalui keikutsertaan dalam menciptakan ide kreatif dan edukatif untuk Indonesia (seperti fim misalnya) menjadi menarik dan menguntungkan banyak pihak, baik itu sineas, perusahaan itu sendiri, para pemeran maupun masyarakat umum sebagai konsumen. Turut  berperan pula dalam perbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia, generasi muda Indonesia ketika ide-ide kreatif  dan edukatif semakin diekspos mengungguli berbagai tayangan maupun hal-hal yang merusak nilai-nilai keluhuran yang terkandung dalam Pancasila. Menjadi apa Indonesia ke depan bergantung pada masyarakatnya yang akan membuatnya berdiri bangga di kancah dunia dengan tenggeran gagah burung garuda, merah putih, pancasila dan bahasa Indonesia atau terpuruk dengan degradasi moral, menjadi bangsa pengekor, boros, latah style baru dan serba terbelakang, itu semua tergantung kemauan kita membawa perubahan positif tersebut. Ketika PT NNT mampu membantu perubahan itu melalui dana besar yang dimilikinya, maka kita anak muda berkarya melalui ide-ide brilian yang akan semakin dahsyat luar biasa ketika semakin diasah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar