Makan bersama diiringi dengan obrolan
ringan baik itu dengan orang yang baru saja kita kenal atau yang sudah sejak
lama kita kenal akan selalu menjadi momen istimewa dan menurut saya akan sangat
bermanfaat bagi hubungan anda. Hubungan apapun itu. Setidaknya pernyataan “Semua
selesai di meja makan”bisa lah ya diterapkan. Makan bersama bagi hubungan yang
baru saja terjalin akan mempercepat proses pengakraban, apalagi bagi yang sudah
lama menjalin hubungan, pertemanan katakanlah, akan semakin mempererat hubungan
yang terjalin. Mengapa? Menurut hirearki kebutuhan Maslow, manusia mempunyai 5
kebutuhan dasar yang apabila tercapai semuanya maka ia akan menjadi manusia
paling bahagia seluruh dunia (ini bahasa alaynya saya aja sih, tapi kalo
Maslownya beneran ada nih), kebutuhan tersebut antara lain kebutuhan
fisiologis, kebutuhan terhadap rasa aman, kebutuhan akan cinta, kebutuhan untuk
dihargai atau penghargaan, dan yang tertinggi: kebutuhan akan aktualisasi diri.Menurut
saya ketika makan, terjadi pemenuhan fisiologis karena rasa lapar untuk berikutnya
telah berhasil diatasi, kebutuhan untuk dihargai pun terpenuhi ketika momen
disetting makan dengan ngobrol santai, masing-masing dari kita tentu akan feel
free untuk menceritakan apa yang pengen ia ceritakan, apalagi ketika
pertama kali bertemu, suasana makan menjadi momen yang sangat cocok untuk
bertukar pengalaman.
Hal ini saya rasakan di beberapa komunitas
tempat saya berada, begitu halnya yang saya hayati dari proses bertemunya saya
dengan beberapa teman yang mengikuti rangkaian Sustainable Mining Bootcamp-nya
PT NNT bulan lalu, benar-benar baru mengenal hari itu juga, makan yang pertama
masih kaku, obrolan baru berkisar pada tanya nama dan asal darimana, hanya satu
orang yang dominan yang mengakunya sebagai senior citizen si Mas Cumi menceritakan
segala hal mulai dari A sampai E. (Untuk makan pertama baru sampai E). Pada
momen-momen makan berikutnya sungguh akselerasi perkenalan itu begitu cepat,
topik pembahasannya pun beranekaragam, mulai dari membahas makanan sampai
akhirnya bully-membully. Prestasinya adalah, meski hanya satu minggu, kedekatan
yang terjalin satu sama lain cukup akrab, perkenalan yang tidak bisa dianggap
biasa saja tentu saja. Dan keluarga besar Sustainable Mining Bootcamp
telah mengajarkan saya banyak hal, mengenai berpikir simpel namun strategis,
mengenai proses mengenal, penerimaan dan berjuang bersama, bagaimana berpikir
kritis dan memandang kehidupan dengan penuh kesyukuran. Pengen banget
jalan-jalan bareng mereka lagi, berharap bisa ke Minahasa bareng deh ya.
Pembahasan di meja makan dijamin
ujung-ujungnya baik. Asal dikondisikan aja, apalagi kalau makanannya enak,
hehe. Selamat mencoba
Cara ikut Sustainable Mining Bootcamp-nya gmn ya? Sepertinya menarik
BalasHapus