Hei kau! Ya Kau!
Kau capek?
Kau Bosan?
Kau bosan dengan
rutinitas monotonmu itu?
Hmm
Dan kau pun sekarang
jadi robot aktivitasmu
Kesana kemari bagai
zombie
Beraga tapi tak
bernyawa.
Hampa!
Kau bayangku,
istirahatlah sejenak
Dengarkan ceritaku!
Akan tiba suatu masa
Ketika gunung-gunung
tercerabut dari akarnya,
terombang-ambing
bagai bulu termainkan angin topan
Kau dapat
imajinasikan itu, wahai bayangku?
Gunung-gunung di
sana bagai bulu-bulu yang terbang!
Dan manusia ibarat
laron tak tahu arah
Material panas,
dingin, padat, cair, besar, kecil, semuanya!
Bumi mengeluarkan
semua beban yang dikandungnya
Bumi diguncangkan,
dahsyat!
Dan kau, serta semua
makhluk di alam raya ini
Di tengah segala
kekacauan itu
Akan menuju suatu
tempat,
dimana keadilan
ditegakkan lebih dari sekedar mimpimu akan keadilan yang ideal
Kebaikan, kejahatan
meski hanya seberat biji sawi
Akan diberikan
balasannya
Tangan, kaki, mata, telinga, semua akan bersaksi
Jadi, masihkah kau
ragu?
Masihkah kebencian
itu ada?
Masihkah perasaan
tak adil itu mengusikmu?
Setiap kelelahan itu
akan ada balasannya, wahai bayangku
Dengarkan aku pada
setiap bersitan niatmu
Kau mendengarku
bukan?!
Wahai bayangku, aku
adalah kau
Kau adalah aku!
Kenapa kau diam?
Bicaralah!
Bicaralah!
"Siapa kau?
Kau bicara padaku?
Haruskah aku
mendengarmu?
Aku tak mengenalmu.
Pergilah!
Jangan buang-buang
waktumu!"
Langitpun semakin
menghitam
Lolongan anjing
hutan sayup-sayup mengerikan
Gelegar petir
semakin menciutkan hati
Hujan deras pun
mengguyur bumi
Malam semakin larut
Dan cermin di
depanku sudah tak berbentuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar